semut

Senin, 16 Desember 2013

Sabun Mandi


Aduh Nyai dengarkanlah
Cintaku tulus dan suci
Sama Nyai
Kalau kaca bisa pecah kayu juga bisa patah
Tapi cintaku ka Nyai tak akan bisa berubah
Sampai tua cintaku tak akan musnah
Cintaku kepada Nyai tak seperti sabun mandi
'Pabila sering dipakai makin habis kurang wangi
Percayalah cintaku suci ka Nyai
Kujual baju celana itu semua demi Nyai
Aku kerja jadi kuli demi Nyai
Walaupun Madonna cantik, Merylin Monroe juga cantik
Tetapi bagiku lebih cantik Nyai
Aku rela korban harta demi Nyai
Aku rela korban nyawa demi Nyai
Cintaku kepada Nyai tak seperti sabun mandi
'Pabila sering dipakai makin habis kurang wangi
Percayalah cintaku suci kan Nyai


Yuk, kita nyanyikan lagu super yahudnya om Jaja Miharja yang berjudul Cinta Sabun Mandi. *ahaseek jos!
Aku jadi kepikiran, gimana sih kok bisa ada benda namanya sabun mandi. Nah, daripada kalian sibuk menerka-nerka gimana gimana, tanpa ba-bi-bu lagi, simak aja ringkasan tentang pembersih badan yang satu ini.




1. Asal Nama Sabun
Menurut legenda Romawi kuno, nama sabun (soap –dalam bahasa Inggis) berasal dari nama gunung yaitu Gunung Sapo, tempat binatang dikorbankan untuk acara keagamaan. Lemak yang berasal dari binatang tersebut (kambing) kemudian dicampur dengan abu kayu.
Ketika hujan, sisa lemak dan abu kayu tersebut mengalir ke Sungai Tiber yang berada di bawah Gunung Sapo. Orang-orang yang sedang mencuci pakaian di sungai itu, mendapati air tersebut berbusa dan pakaian mereka menjadi lebih bersih. Sejak saat itulah asal usul sabun dimulai.

2. Penemuan Sabun
Pembuatan sabun diperkirakan pada tahun 2800 SM, terbukti dengan ditemukannya benda mirip sabun dalam bentuk tabung saat penggalian di Babilonia Kuno. Orang Jerman Kuno dan Gaul meneliti sabun, kemudian membuatnya dari lemak dan abu, digunakan untuk mewarnai rambut mereka menjadi merah. Di abad-ke 2 Masehi, seorang dokter Yunani bernama Galen menganjurkan sabun untuk pengobatan dan pembersih.
Setiap sabun terbentuk dari reaksi antara lemak dan alkali (basa kuat) yang disebut reaksi saponifikasi. Sebagai ganti lemak kambing, sabun masa kini terbuat dari lemak daging sapi, anak domba, minyak kelapa, minyak zaitun dan minyak biji kapas. Alkali yang digunakannya yaitu Natrium Hidroksida. Seiring perkembangan zaman, muncul berbagai jenis sabun yang komposisinya semakin kompleks dengan penambahan parfum dan zat lainnya. 
 
3. Mengapa Mandi Harus Memakai Sabun?
Molekul sabun mempunyai sebuah kaki organik yang strukturnya sama dengan molekul minyak. Oleh karena itu, ia senang bergandengan dengan bahan berminyak. Sebuah kepala anorganik memiliki sepasang atom yang memiliki muatan listrik sedemikian rupa sehingga dapat mengikat molekul-molekul air. Ketika berada di dalam air, saat molekul-molekul sabun bertemu dengan sekelompok kotoran berminyak, ekor mereka yang bersahabat dengan minyak akan mengikatkan diri ke molekul-molekul minyak, sedang kepala-kepala mereka membuat molekul sabun tetap menyatu erat dengan air. Hasilnya, minyak tertarik ke dalam air dan partikel kotoran yang awalnya disandera oleh minyak, kini mengalir bersama air. Nah, badan kita jadi bersih deh.

4. Mana yang Lebih Baik?
Dibandingkan sabun cair, sabun padat memiliki kadar pH yang lebih tinggi. Karena itu, sabun padat lebih  mudah membuat kulit kering. Kulit kering ini menjadikan penyembuhan lambat ketika kulit terluka. Meski begitu, sabun padat memiliki kandungan gliserin yang bagus untuk mereka yang punya masalah kulit eksim. Belakangan ini ada sabun padat pun mulai diproduksi yang mengandung pH netral sehingga tak mengeringkan kulit lagi. Sabun cair memang mengandung lebih banyak pelembab untuk kulit. Namun selain mengandung pelembab, sabun cair juga mengandung zat lain seperti pewangi dan zat tambahan lain yang mungkin bereaksi negatif pada kulit sensitif.
Mana yang lebih baik, sabun cair atau padat? Pilihan yang tepat tentu saja sifatnya pribadi. Kalau butuh pelembab dan tak ada masalah dengan alergi, sabun cair bisa jadi pilihan. Paling penting, sadari juga bagaimana tubuh bereaksi terhadap zat aditif seperti pewangi dalam alat mandi kita.

Nah, udah jelas dong ya? Emang bener sih, kalo mandi pake sabun membuat kuman di tubuh kita berkurang banyak. Tapi, kalo mandinya sekali seminggu mah sama aja -.-
Yang pasti, kalo mau tubuh kita tetap sehat dan terhindar dari kuman, mandilah minimal 2 kali sehari dan tak lupa memakai sabun.

Tetap Sehat dengan Sabun!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar